google addsense

Selasa, 12 Februari 2008

Teknologi CD Audio

Informasi yang disimpan pada media CD melalui proses transformasi data dari bentuk data digital menjadi bentuk microscopic pits pada permukaan CD. Proses transformasi sinyal audio diawali dengan membuang sinyal dengan frekuensi diatas 20 KHz. Lalu diikuti dengan proses konversi analog - digital dengan sampling rate 48K samples/detik untuk tiap channel stereo.

Output berupa aliran datadigital yang kemudian disimpan dalam tape magnetic digital multi-track . Pada proses ini dilakukan mixing dan pre-mastering operations. Langkah terakhir ialah melakukan re-sampling menjadi 44,1 K sample/detik ( dengan menggunakan metoda interpolasi yang kompleks ) kemudian diikuti dengan proses coding yang kompleks sehingga menghasilkan aliran data 16 bit “two’s-complement” samples untuk kepentingan pendeteksian error dan koreksi data.

Data kemudian dikonversi dengan metoda Eight-to-Fourteen modulation ( EFM ) agar bentuk data dapat dengan efisien disimpan dalam media penyimpanan data menengah lalu data dituliskan pada master disc menggunakan sinar laser yang sangat presisi.

Informasi pada CD disimpan berbentuk spiral kontinyu pada permukaannya. Panjang total spiral pada CD 74 menit melebihi 5000 meter.

Digital Encoding untuk pendeteksian dan koreksi data menggunakan metoda CIRC ( Cross Interleave Reed Soloman Code ) . CIRC terdiri dari 2 bagian yaitu interleaving data sehingga data yang rusak dapat di sebarkan di area fisik CD sehingga diharapkan data yang rusak tersebut dapat direkonstruksi ulang kembali.

Dan yang kedua ialah CRC ( Cyclic Redundancy Check ) yang berguna untuk mengkoreksi data yang salah. Dengan metoda diatas didapat suatu hasil yang memuaskan. Asumsi yang diambil bahwa error disebabkan karena debu pada permukaan CD, goresan , dll. Terdapat dua metoda pendekatan yang diambil bila error tidak dapat diperbaiki sama sekali yaitu interpolasi dan “muting”.

Bila terdapat data yang rusak diantara data yang bagus maka digunakan metoda interpolasi linear ataupun interpolasi orde yang lebih tinggi untuk merekonstruksi data yang error. Bila data yang error sangat banyak maka metoda muting digunakan. Sehingga sinyal audio menjadi tidak terdengar untuk beberapa detik. Hal ini tergantung dari Error yang muncul dan data audio yang terkandung didalamnya.

Tidak ada komentar: