Resistor terbuat dari beberapa bahan antara lain:
1. Bahan karbon.
Resistor jenis ini paling banyak digunakan. Di pasaran rentang nilai resistor jenis ini bervariasi dari 1 ohm s/d 100 M ohm dengan daya yang dikonsumsi antara 1/8 s/d 2 watt. Perubahan nilai resistor bahan karbon yang diakibatkan oleh umur komponen dapat mencapai 5%, perubahan harga yang diakibatkan suhu solder mencapai 2% dan oleh panas uap dapat mencapai 15%.
2. Bahan Carbon Film
Bahan ini terbuat dari selaput karbon yang diendapkan pada bahan (substrat) keramik. Dapat diperoleh dalam nilai 10 ohm s/d 10 M ohm. Toleransi resistor 5 % dan daya mencapai 2 watt.
3. Lilitan kawat.
Kawat terbuat dari campuran aluminium-khromium-nikel atau campuran aluminium-khromium-besi. Nilai resistor bervariasi antara 0,22 ohm s/d 10 M ohm. Karena tersusun dalam lilitan maka resistor jenis ini memiliki nilai induktansi dan kapasitansi. Toleransi didapat kurang dari 0,5 % dengan daya mencapai 2 WATT.
RESISTOR KHUSUS
1. Resistor untuk tegangan tinggi.
Resistor ini dikhususkan untuk pemakaian tegangan yang dapat mencapai 40.000 volt atau lebih. Resistor jenis ini terbuat dari selaput karbon yang berada dalam kapsul gelas vakum. Penerapan sehari-hari antara lain pada televisi.
2. Resistor dengan nilai yang sangat tinggi.
Resistor jenis ini dapat mencapai nilai 10 exp 6 M ohm. Terbuat dari elemen gelas seminkonduktor. Contoh penerapan antara lain dalam sirkuit FET.
RESISTOR VARIABEL
Resistor jenis ini memiliki nilai yang dapat diubah-ubah. Di pasaran resistor jenis antara lain :
1. Potensiometer
Dipasaran dapat diperoleh variasi harga 50 ohm s/d 5 M ohm. dengan toleransi 10 - 20 %, daya dapat mencapai 2 watt. Bahan terdiri dari karbon atau kawat.
2. Trimpot
Trimpot memiliki karakteristik hampir sama dengan potensiometer akan tetapi trimpot nilai resistansinya diubah dengan menggunakan alat(obeng) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar