google addsense

Selasa, 12 Februari 2008

Sejarah Cryptography

Bangsa Sparta dari Yunani Kuno menggunakan sebuah alat khusus yang disebut scytale untuk mengkodekan dan untuk membaca data tersebut. Scytale terdiri dari tongkat khusus dan sebuah ikat pinggang . Pesan dituliskan pada ikat pinggang yang dililitkan pada tongkat khusus. Untuk membaca data tersebut maka ikat pinggang dililitkan kembali pada tongkat yang identik. Apabila panjang dan besar tongkat tidak identik maka pesan tidak akan terbaca.

Julius Caesar dari Romawi Kuno menggunakan suatu metoda pengkodean pesan dengan cara substitusi abjad . Metoda dilakukan dengan cara menderetkan abjad . Kemudian pesan dikodekan dengan mengganti huruf dari pesan dengan huruf lain berdasarkan perbedaan 3 posisi deret huruf/abjad. Contoh huruf a diganti dengan huruf c lalu huruf b diganti dengan huruf d , dst.

Gabriel de lavinde mempublikasikan metode-metode cryptography pada tahun 1379 , hal ini membuat cryptography lebih mudah di pelajari dan dikembangkan.

Tahun 1600, Cardinal Richeliu menemukan alat yang disebut Grille. Ia membuat sebuah kartu yang berlubang dan digunakan untuk menuliskan pesan rahasia pada secarik kertas yang bersih. Bila ia telah selesai menulis pesan rahasia maka ia mengisi ruangan kosong pada kertas dengan tulisan-tulisan untuk mengelabui orang sehingga pesan rahasia tidak terbaca. Pesan rahasia hanya dapat terbaca bila seseorang memiliki kartu khusus yang didisain untuk membaca pesan rahasia tersebut.

Arthur Lee , Bangsa Amerika, pada tahun 1776 mengembangkan sebuah buku kode dimana buku kode ini digunakan oleh angkatan bersenjata amerika di waktu itu.

Selama perang dunia II angkatan bersenjata Amerika berhasil membongkar kode yang digunakan pihak Jerman. Kode ini sebenarnya dicuri oleh Alexander Szek yang bekerjadi sebuah stasiun radi di Brussel. Tanpa sepengetahuan pihak Jerman ternyata Szek merupakan simpatisan Inggris. Setiap hari ia berhasil mencuri kode Jerman sedikit demi sedikit sampai akhirnya kode tersebut berhasil di baca oleh pihak Amerika.

Bahasa bangsa Indian Navajo digunakan oleh angkatan bersenjata Amerika dan digunakan secara luas ketika berlangsung pertempuran di Io-Jima.
Penemuan komputer merubah secara revolusioner sistem pengkodean data.
Perusahaan komputer raksasa IBM mengembangkan suatu metodo pengkodean yang disebut DES ( Data Encryption Standard ). Metode ini cukup ampuh dimana hingga kini algoritma ini masih dipakai secara luas di masyarakat.

Terdapat beberapa metode lain yang lebih modern dan lebih efisien seperti RSA, PGP dll.

Tidak ada komentar: